Baiklah pada kali ini, saya akan membahas tentang Heterosiklik yaitu apa itu Heterosiklik, Heterosiklik dibedakan menjadi dan terbagi menjadi apa, serta contoh - contoh dari Heterosiklik ini apa saja. Pertama - tama kita akan membahas mengenai pengertian dari Heterosiklik ini dulu.
Heterosiklik atau sering juga disebut dengan heterolingkar itu merupakan salah satu dari jenis senyawa kimia. Jadi Heterosiklik disini memiliki struktur cincin yang mempunyai atom tidak hanya karbon tetapi ada juga atom nitrogen (aza-), oksigen (okso-), dan juga sulfur (tio-/tia-) dan ini adalah salah satu potongan dari cincin tersebut.
Jadi, Heterosiklik itu merupakan senyawa siklik yang mempunyai heteroatom. Heteroatom ini sendiri yaitu suatu atom yang menggantikan atom karbon ataupun atom hidrogen yang jumlah atomnya itu terdiri dari satu atom maupun lebih. Jumlah atomnya sendiri itu terdiri dari cincin senyawa Heterosiklik yang beranggotakan sekitar 3 hingga 10 atom.
Contoh dari senyawa Heterosiklik ini sendiri adalah pirol, imidazola, tiazola, indola dan masih banyak yang lainnya, seperti gambar dibawah ini.
Jadi, Heterosiklik itu merupakan senyawa siklik yang mempunyai heteroatom. Heteroatom ini sendiri yaitu suatu atom yang menggantikan atom karbon ataupun atom hidrogen yang jumlah atomnya itu terdiri dari satu atom maupun lebih. Jumlah atomnya sendiri itu terdiri dari cincin senyawa Heterosiklik yang beranggotakan sekitar 3 hingga 10 atom.
Contoh dari senyawa Heterosiklik ini sendiri adalah pirol, imidazola, tiazola, indola dan masih banyak yang lainnya, seperti gambar dibawah ini.
Adapun yang dapat membedakan senyawa Heterosiklik berdasarkan jumlah cincinnya yang menyatu itu terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Monoheterosiklik yaitu salah satu dari senyawa Heterosiklik yang hanya memiliki satu cincin yang menyatu.
2. Sedangkan poliheterosiklik itu sama juga seperti monoheterosiklik tetapi bedanya cincinnya yang menyatu itu lebih dari satu.
Jadi senyawa heterosiklik itu dapat dibedakan atas 2 jenis, berlandaskan sifatnya, yakni :
1. Heterosiklik non aromatik : adalah senyawa yang mempunyai sifat bagaikan senyawa alifatik (rantai terbuka) dan pada lingkar Heterosikliknya itu mempunyai atom selain karbon.
2. Heterosiklik aromatik : adalah senyawa yang mempunyai sifat bagaikan senyawa aromatik dan lingkar Heterosikliknya juga mempunyai atom selain karbon.
Permasalahan :
1. Mengapa pirol, furan, dan tiofen bersifat tuna elektron?
2. Mengapa senyawa yang memiliki 1 heteroatom lebih stabil?
3. Mengapa Heterosiklik non aromatik memiliki sifat bagaikan senyawa alifatik?
Saya M.Raidil
BalasHapusNim A1C117006
Akan coba membantu menjawab permasalahan nomor 1.
Menurut saya mengapa pirol, furan, dan tiofen bersifat tuna elektron, karena masing masing partikel penyusun unsur yang digunakan oleh pirol, furan, tiofen itu menyumbang kan sepasang muatan negatifnya ke awan π aromatik.
Terimakasih, semoga membantu
Saya Lara (A1C117062)
BalasHapusSaya akan mencoba membantu menjawab permasalahan nomor 2.
Jika senyawa memiliki dua heteroatom, maka senyawa tersebut biasanya berperan sebagai zat antara yang reaktif. Pada umumnya, senyawa heterosiklik dengan tiga atom pada cincinnya adalah senyawa heterosiklik yang lebih reaktif.
Haii kurnia
BalasHapusSaya akan coba menjawab permasalahan pada no 3
Karena menurut saya senyawa Heterosiklik non aromatik merupakan bentuk cincin non aromatik yang biasa disebut alifatik. Pada senyawa alifatik, atom karbon dapat saling mengikat dalam bentuk rantai lurus, maupun bercabang, atau cincin non aromatic (alisiklik), dengan iktan tunggal, ganda dan tiga ikatan koovalen. Ikatan kovalen dapat mengikat unsur lain selain hidrogen, diantaranya oksigen, nitrogen, belerang, dan klor.
Pada umumnya senyawa alifatik mudah terbakar, sehingga sering digunakan sebagai bahan bakar, seperti metana untuk bahan bakar kompor dan asetilena untuk pengelasan. Contok senyawa alifatik adalah: etana, isobutana, 2-metil-propana.